Search

Sunday, November 9, 2014

9. FRANZ FERDINAND


(18 desember 1863-28 juni 1914)

Meski secara umum kondisi politik kawasan eropa sangat tidak stabil, tidak ada yang melebihi panasnya suhu politik Balkan. Bosnia yang dicaplok kekaisaran Habsburg Austria, menuntut otonomi, sementara Serbia terus berupaya mempertahankan kemerdekaan ditengah ancaman ekspansi Austria.
Selama beberapa dekade, dengan karismanya Kaisar Franz Joseph berhasil mempertahankan stabilitas dan keutuhan daerah kekuasaanya yang luas dan beragam etnis di dalamnya. Tahun 1914, dalam usia ke 84 tahun sebagian besar kekuasaaanya lantas dipasrahkan kepada ahli warisnya pangeran Frans Ferdinand.
Dalam kapasitas sebagai Jenderal Angkatan Perang Kerajaan inilah Franz Ferdinand beserta istri, Putrid Sophie Chhotek, berniat mengunjungi Sarajevo, Bosnia. Sadar bahwa bahwa dirinya belum tentu bisa diterima semua pihak, Ferdinand amat hati-hati menjalani perannya. Apalagi sebelumnya sempat beredar issu adanya komplotan orang yang akan membunuhnya. Toh Ferdinand tetap pada keputusannya untuk mengunjungi Sarajevo, pada 24 juni 1914.

Benarlah di Sarajevo diam-diam sekelompok anak muda sedang menyusun rencana pembunuhan atas dirinya. Pemimpin kelompok inii adalah Gavrilo Princip (19), bersama dua rekannya yakni Nedeljko Cabrinov dan Trifko Grabez. Ketika mendegar rencana kunjungan Ferdinad ke Sarajevo, mereka menyiapkan diri untuk melancarkan aksinya. Apalagi setelah memperoleh bantuan dari Smrt-ili Zivot, kelompok Rahasia Serbia yang dipimpin kolonel Dragutin Dimitrijevic alias kolonel Apis.
Dari kelompok inilah mereka mendapatkan senjata serta jaminan keamanan untuk menyusup dari perbatasan Serbia menuju ke Bosnia. Mereka juga diiberi 2 orang ahli militer, Danilo Ilic dan Cvetko popovic yang akan mempermudah jalannya rencana pembunuhan tersebut.
Pada 27 juli 1914 rombongan Frans Ferdinand bermalam d Hotel Bosnia di Ilidze, 30 mil di sebelah tenggara Sarajevo. Pukul 10.00 rombongan berjalan melalui Quai, boulevard di tepi sungai Miljacka, sepanjang trotoar dipenuhi masyarakat yang mengelu-elukan rombongan. Ditengah kerumunan penonton itu Nedeljko melempar granat kearah mobil Ferdinand. Rupanya sopir sempat melihat lantas menekan gas untuk menghindar. Granat meledak mengenai mobil yang ada di belakang. Gagal dengan misinya Cabrinovic kabur melewati sungai namun sempat tertangkap.

Meski sudah dincar bahaya Ferdinand masih nekat untuk meneruskan acaranya. Kembali ke rute semula. Ndilalah, mobil pertama rombongan itu keliru mengambil jalan. Terpaksa iring-iringan rombongan berhenti untuk kembali ke rute sebenarnya. Pada saat berhenti itulah, Cavrilo Princip yang sudah siap didepan mobil Ferdinand bertindak ia menembakkan pistol browning-nya dua kali. Satu peluru mengenai Putri Sophie, yang lain menembus pangeran Ferdinand. Pasangan Kekaisaran Habsburg ini tewas, nyaris bersamaan. Dalam beberapa hari komplotan pembunuh itu terbongkar. Peristiwa itu akhirnya menyulut PD I, menyusul pernyataan perang Austria melawan sebia.

No comments:

Post a Comment

Trima kasih atas Kunjungannya..... Tolong..... tinggalkan komentar/pesan agar saya dapat belajar dan belajar, sehingga kelak blog ini dapat bermanfaat.....