BUKU MOSSAD MENGUAK TABIR DINAS INTELEJEN ISRAEL (DENIS EISENBERG, ELI LANDAU DAN URI)
BAB DUA PENCULIKAN ADOLF EICHMANN
Dokumen
itu tentang Adolf Eichmann.
Kadangkala,
Isser harus memaksa diri untuk terus membaca. Kejahatan yang telah dilakukan
orang Jerman itu sungguh membuat mual.
Sejak
duduk dalam seksi Yahudi dinas kemanan SS
(Schutzstaffel, salah satu pasukan elit Nazi yang menjadi pengawal pribadi
hitler serta pasukan keamanan khusus. SS-lah yang mengoperasikan Kamp-kamp
Konsentrasi Nazi pada 1934 sebagai ahli dalam bidang Zionisme (gerakan politik internasional yang mendukung Tanah Israel
sebagai negerinya orang-orang yahudi, gerakan ini berhasi membentuk Negara
Israel pada tahun 1948), Eichmann
memainkan peran kunci dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan yang dinamakan
“Pemecahan Akhir terhadap Masalah Bangsa Yahudi”. Ia menyusun rencana “Emigrasi
Paksaan” sebagai cara untuk mengelompokkan semua orang yahudi yang tinggal di
eropa menjadi beberapa unit yang mudah diurus, dan mengusulkan pembentukan satu
badan khusus untuk melaksanakan rencana itu. Selama perang dunia 2, ia lebih
berperan dalam pelaksanaan daripada penyusunan strategi dan kebijaksanaan,
namun ia melaksanakan tugasnya dengan efisiensi dan semangat membunuh.
Eichmann
merasa sangat bangga kelancaran operasi-operasi yang dilaksanakannya. Pada
pengadilan perang Nurenberg, terdapat bukti bahwa ia telah membangga-banggakan
perannya dalam membasmi jutaan orang Yahudi, termasuk peran dalam memperluas
penjara Auschwitz sehingga menjadi pusat pembunuhan masal terbesar. Lebih kurang
2 juta orang Yahudi tewas di penjara ini.
Kegiatan-kegiatan
Eichmann di Hungaria, yang merupakan tempatnya diserahi tanggungjawab
pelaksanaan Pemecahan Akhir itu pada maret 1944, memperlihatkan efisiensinya
yang berdarah dingin dalam melaksaakan tugas. Setelah membagi Negara itu
menjadi enam zona untuk memudahkan deportasi dan kemudian, memasukan tentara-tentara
untuk tujuan ini, ia mulai menangkapi dan mendeportasi sebanyak mungkin dari
650.000 orang Yahudi Hungaria yang bisa di tangkapnya. Pada bulan Juli, belum
lagi empat bulan setelah ia memulai operasinya, 437.000 orang Yahudi telah
diseret ke Auswitz. Belakangan, ketika jalannya perang tak memihak Jerman,
terdapat tawaran untuk menukar nyawa
orang-orang yahudi dengan peralatan peran yang sangat mereka butuhkan. Meskipun
perundingan akan hal ini tegah berlangsung, Eichmann tetap mendeportasi
orang-orang Yahudi.
Sesudah
perang, banyak pejabat tinggi Nzai ditangkap dan diadili di Nuremberg. Yang
lainnya ditangani di luar hukum oleh orang-orang yang main hakim sendiri.
Bahkan
sebelum perang berakhir, sekelompok orang dari brigade Yahudi Angkatan
Bersenjata Inggris membentuk diri mereka sendiri menjadi pasukan balas dendam
yang hanya bertujuan untuk mencari anggota-anggota Nazi. Kelompok ini menyebut
diri sebagai pasukan Hanokmin (Pembals dendam), sesuai nama malaikat maut dalam
alkitab.
Setelah
menyusun daftar nama anggota Nazi berdasarkan keterangan orang-orang yang
selamat dari kamp-kamp konsentrasi, mereka membentuk jaringan agen dan
penghubung di berbagai penjuru eropa. Mereka dibantu oleh tentara-tentara Prancis,
Inggris dan Amerika Serikat yang bersimpati. Mereka mencari dan menangkapi
ratusan anggota Nazi khususnya anggota SS yang dulu mengelola kamp-kamp
konsentrasi.
Nazi |
Awalnya, mereka menyerahkan anggota Nazi yang tertangkap kepada para pimpinan militer Sekutu. Tetapi seringkali para tahanan itu melarikan diri dalam kekacauan yang terjadi setelah perang atau dibebaskan dari penjara.
Pada
suatu peristiwa di tahun `1944, dua orang pejabat tinggi Nazi di tangkap dan
diserahkan kepada tentara Rusia yang menduduki hungaria. Tetapi, yang membuat
orang-orang yang menangkap kedua naggota Nazi tersebut merasa marah adalah,
pemimpin tentara Soviet mengatakan bahwa ia butuh bukti yang lebih banyak
daripada sekedar keterangan kabur dari para korban kamp konsentrasi yang
menyatakan bahwa kedua orang itu adalah penjahat perang. Ia memerintahkan agar
kedua orang itu dibebaskan. Kedua orang jerman itu melangkah ke jalan raya
sambil tertawa-tertawa.
Mereka
tidak pergi jauh.
Para
pembalas dendam yang menangkapi mereka membunuh mereka dengan dengan
berondongan senapan mesin.
Sejak
itu, membunuh anggota-anggota Nazisegera sesudah di tangkap menjadi kebijakan
resmi Hanokmin. Jika rumah seseorang anggota Nazi telah diketahui, ia akan
dikunjungi oleh beberapa orang tentara inggris yang akan meminta dengan sopan
agar ia ikut untuk menjawab beberapa pertanyaan. Ia akan dibawah ketempat
terbuka atau hutan terdekat, tuduhan serta hukuman untuk kejahatannya akan
dibacakan, dan kemudian, ia akan dihukum mati.
Lebih
dari seribu mayat seperti ini ditemukan pada tahun pertama sesudah perang.
Namun
Adolg Eichmann berhasil meloloskan diri, baik dari pengadilan Nuremberg maupun
dari tangan Hanokmin yang tangkas itu. Ia dikenal sebaga orang yang cerdas dan
berpengalaman dalam urusan kepolisian dan kemanan. Tampaknya, ia berhasil
menutupi jejaknya dengan sempurna.
Berhasil,
memang, hingga musim gugur 1957
Isser
Harel telah memperoleh informasi terpercaya dari Dr. friitz Bauer, jaksa
penuntut umum dari propinsi Hesse, Jerman, bahwa Eichmann tinggal di Argentina.
Gedung Knesset |
Menangkap
penjahat ulung yang pasti menggunakan nama samara dan dikelilingi teman-teman,
baik yang menjabat dalam pemerintaha maupun tidak, tentu saja merupakan salah
satu dari tugas-tugas tersulit yang ppernah ditanganinya. Dan, jika orang itu
berhasil ditangkap, masih ada masalah lain, yaitu tindakan apa yang harus
dilakukan terhadapnya. Menghabisi nyawanya dengan cara Hanokmin memang mudah.
Namun Isser si kecil tak beniat membunuh Eichmann. Ia akan membawanya pulang ke
Israel agar bisa diadili di hadapan bangsa Yahudi yang ingin dibasminya dengan
sekuat tenaga.
Hal
ini meyebabkab tugasnya menjadi lebih sulit, namun tak ada pilihan lain.
Mungkin karena ingat akan Meir Tobianski, perwira yang kematiannya telah
mempermalukan Isser Be’eri, Isser Harel ingin agar operasi ini dijalankan
sesuai peraturan. Eichmann adalah pelaku criminal yang terlalu penting untuk
dihabisii nyawanya begitu saja di suatu tempat sunyi.
Ini
adalh tugas menakutkan yang akan berdampak sangat besar, baik gagal maupun
berhasil.
Isser,
mempelajari masalah ini dengan seksama, memikirkan segala kemungkinan yang ada.
Akhirnya, ketika merasa yakin bahwa ia memiliki kemungkinan besar untuk
melaksanakannya, ia pun menghadap bosnya, Ben Gurion. Keduanya tak pernah
membicarakan hal-hal peting melalui telepon.
Pertemuan
mereka senatiasa sangat singkat. Isser masuk ke kantor Perdana Menteri dan
memberitahu Ben Gurion bahwa ia telah memperoleh informasi tentang tempat
tinggal Eichmann.
“Saya
ingin diberi lampu hijau untuk membawanya kembali ke Israel”.
Sejak
itu, misi ini menjadi prioritas utama Isser Harel.
Petunjuk
yang diperoleh Isser ini sampai ke telinga Frizt Bauer, sang jaksa penuntut
umum dari jerman, dari seorang Yahudi buta yang tinggal di Buenos Aires, yag
putrinya hendak dipinang oleh seorang pemuda yang mengaku bernama Nicholas Eichmann (nama putra pertama Eichmann
adalah Klaus Eichmann, lahir 1936 di berlin jerman, Klaus bisa diterjemahkan
sebagai Nicholas). Ini adalah nama salah seorang anak Eichmann yang lahir
di Jerman. Petunjuk ini menyebutkan alamat keluarga ituu : Jalan Chacabuco No.
4261, Olivos, suatu daerah di luar kora Buenos Aires.
Salah
seorang mata-mata dikirim ke sana pada awal 1958 untuk mengatur penyelidikan
terhadap rumah itu.
Tetapi
terjadi sesuatu yang tidak beres. Eichmann, yang naluri buronnya sudah
berkembang dengan baik, mungkin sudah mengetahui bahwa ia sedang diawasi.
Pokoknya, keluarga itu tak lagi tinggal disana.
Pencaharian
ini gagal.
Pada
bulan Maret tahun itu juga, Isser mengirim seorang perwira berpengalaman
bernama Ephraim Elrom ke Buenos Aires. Orang ini dipilih sendiri oleh Isser.
Sesungguhnya,
Elrom bukan agen Mossad. Ia adalah seorang polisi yang dilahirkan di Polandia
dan dibesarkan di Jerman. Ia pernah bekerja di dinas Kepolisian Inggris sesudah
beremigrasi ke Israel menjadi perwira senior dalam dinas kepolisian Israel
segera setelah Israel diproklamasikan pada 1948. Isser memilihnya karena
riwayat kerja yang baik serta karena ia akan mudah memasuki Argentina dengan
menyamar sebagai orang Jerman.
Di
samping itu hamper selurh anggota keluarga Elrom pernah tinggal di kamp-kamp
kosentrasi Nazi.
Setibanya
di Buenos Aires, Elrom segera mengunjungii Lother Herman, si pengacara buta
yang putrinya dipacari Nicholas Eichmann. Ia mendengarkan bagaimana kecurigaan timbul dalam benaak si
pengacara ketika si pemuda bercerita dengan bangga tetang entingnya peranan
ayahnya dalam peperangan yang dilakukan Jerman.
Penyelidikan
terhadap orang yang meeka duga sebagai Eichmann itu berlangsung dengan sangat
hati-hati dan perlahan-lahan.pera penyelidik tak boleh membiarkan buronan
mereka mengetahui bahwa ia sedang di untuti. Yang lebih sulit lagi adalah
perlunya menganal jati diri orang itu hingga tak ada keraguan lagi, walaupun
hanya sedikit. Satu-satunya hal yang lebih buruk daripada kehilangan Eichmann
yang sebenarnya adalah menangkap orang yang keliru..
Para
agen dibekali dokumen berisi berbagai inormasi yang bermanfaat untuk menentukan
jati diri Eichmann, yaitu ciri-ciri fisiknya, suara yang paarau, dan bahkan
hari ulang tahun pernikahannya. Bekas anggota Nazi ini telah bersikap hati-hati
dengan merusak semua foto dirinya yang bisa diperolehnya, membuat para penyidik
hanya memiliki foto-foto kabur yang berasal dari masa sebelum perang.
Petunjuk-petunjuk
menjadi tak jelas dan beberapa dianaranya ternyata menyesatkan. Mossad juga
harus menghadapi petunjuk-petunjuk lain yang simpang-siur, seperti laporan yang
tersebar luas bahwa Eichmann menjadi eksekutif suatu perusahaan minyak di
Kuwait.
Beberapa
orang agen senior merasa cemas bahwa meeka hanya mengahmbur-hamburkan uang dan
tenaga Mossad yang sangat terbatas. Sebagai organisasi kecil, mereka
benar-benar ditekan untuk melanjutkan perburuan terhadap Eichmann sambil tetap
memperhatikan perkembangan-perkembangan militer dan politik di Suriah, Mesir
dan Negara-negara arab lainnya.
Tetapi
pencaharian tetap dilanjutkan. Isser si kecil sudah memutuskan.
Pada
desember 1959, beberapa orang agen Mossad mengenali Eichmann sebagai seorang
yang menggunakan namaa Ricardo Klement. Ia mengusahakan perusahaan binatu yang
kini sudah bangkrut. Setelah melacak puteraanya, kelompok ini berhasil melacak
rumah tempat tinggal keluarga Eichmann di jalan Garibaldi, di wilayah San
Fernndo, bagian kota Buenos Aires yang rendah letaknya. Mereka terus-menerus
menyelidiki rumah itu, memotretnya dari segala sudut menggunakan kamera
berlensa tele, membuat catatan mengenai
tak adanya pagar, pintunya yang terbuat dari papan serat, dan
dinding-dindingnya yang tidak diplester. Mereka mengamati kebiasaan-kebiasaan
orang berkacamata yang mulai botakk dan tinggal di sana bersama seluruh
keluarganya. Mereka merasa sangat yakin bahwa orang itu adalah Eichmann. Kini
yang mereka butuhkan adalah bukti positif akan jati dirinya.
Akhirnya
pada 21 Maret 1960, para agen itu memperoleh buktinya.
Sore
itu, Ricardo Klement turun dari bis dan berjalan pelahan-lahan kerumahnya.
Tanganya menggenggam serangkai bunga.
Sambil
membungkuk di bawah kawat yang menjadi penanda luas tanahnya, Klement
menyerahkan rangkaian bunga itu kepada seorang wanita yang menyambutnya dengan
hangat di muka pintu. Putra bungsu pasangan suami-isteri ini, yang biasanya
berpakain asal-asalan atau bemain tanpa busana di taman, kini telihat rapih dan
elok.
Sesudah
itu, dari balik tirai rumah yang tertutup rapat, terdengar gelak tawa suatu
perayaan.
Perayaan
apa ini? Salah seorang mata-mata melihat dokumen yang dibawanya. Ia mendapati
bahwa 21 maret adalah hari perayaan perkawinan perak Eichmann.
Lenyaplah
segala keraguan yang tersisa mengenai jati diri Eichmann yang sebenarnya. Ia
adalah Adolf Eichmann.
Pengejaran
ini berlangsung dengan baik.
Tak
lama sesudah agen-agennya memastikan jati dii Eichmann, Isser memutuskan untuk
pergi ke argentina dan memimpin sendiri usaha penangkapan itu. Di kemudian
hari, ia berkata, “operasi penangkapan itu adalah yang terumit dan tersulit
dari operasi-operasi yang pernah dilakukan Mossad. Saya merasa perlu memimpin
operasi itu langsung di tempat”.
Salah
seorang agennya yang memiliki pemahaman yang agak berbeda : “Isser tak tahan
untuk tidak pergi. Ia merasa harus berada di sana.”
Persiapan-persiapan
mulai dipercepat. Isser dan anak-anak buahnya menyusun suatu rencana untuk
menangkap Eichmann dan menerbangkannya keluar Argentina dengan dokumen-dokumen
palsu. Seluruh rinciannya dikerjakan dengan rapid an segala kemugkinannya
diperiksa dengan seksama. Penyesuaian-penyesuaian kecil dibuat sesuai informasi
yang diberikan oleh kelompok yang berada di Argentina, yang sekarang ini sedang
membayang-bayangi seluruh gerak-gerik Eichmann.
Setiap
orang dalam misi penangkapan ini dipilih sendiri oleh Isser Harel dari
mata-matanya yang paling handal. Semuanya pernah ikut serta dalam
operasi-operasi di luar negeri bersama “Bos” mereka. Semuanya pernah
mempertaruhkan nyawa di Arab dan Negara-negara lainnya.
Mengetahui
bahwa misi ini begitu sulit dan berbahaya, Isser bersikeras tak mau menunjuk
orang : Setiap agen ditanyakan kesediaannya untuk menjadi sukaelawan.
Ternyata,
menurut salah seorang anggota Mossad, “Tak seorangpun perlu ditanya hingga tiga
kali.’
Pemimpin
kelompok ini adalah seorang anggota pasukan komando yang lahir di Israel dan
sudah ikut berperang sejak usia sangat masuh muda, yaitu dua belas tahun. Ia
pernah membantu membebaskan banyak imigran gelap yahudi dari suatu kamp pengasingan
dan ikut dalam pemboman radar Inggris di gunung Karmel yang “Sulit dimasuki”.
Setelah terluka dalam kontak senjata dengan para perampok Arab, ia menjadi
pengintai dan masuk dinas rahasia yang dipimpin Isser.
Anggota-anggota
lainnya terdiri atas orang-orang yang selamat dari pengejaran Nazi. Mereka
telah melihat saudara, saudari,ayah, ibu mereka diseret ke kamp konsentrasi dan
tak pernah kembali.
Beberapa
orang merupakan satu-satunya yang selamat dari keluarganya yang telah dibantai.
Salah
seorang diantara mereka bernama Shalom
Dani (artinya “Pandai Besi”). Ia dibesarkan di Ghetto (suatu wilayah khusus di kota-kota eropa, tempat orang-orang
yahudi diharuskan tinggal) dan kemudian berpindah-pindah dari satu kamp ke
kamp yang lainnya sesudah Nazi menyerbu Hungaria, negeri asalnya. Ayahnya
dikirim ke Bergen-Belsen (adalah salah
satu kamp konsentrasi Nazi di wilayah dataran rendah Saksen) untuk dibunuh di kamar gas.
Bahkan
setelah dibebaskan sesudah perang berakhir, Dani masih dikurung lagi ketika
kapal perang inggris mencegat kapal imigran gelap yang ditumpanginya dalam
perjalanan menuju Palestian. Hari-hari masa mudanya yang tersisa di habiskan di
Syprus, kali ini di kamp pengasingan inggris yang ada di pulau itu (berdasarkan
kebijakan White Paper, inggis berusaha membentuk Palestina menjadi Negara
multinasional dan menghalangi orang-orang yahudi memasuki palestina.
Dan
kini Dani bertugas menyediakan dokumen-dokumen bagi anggota-anggoota lainnya,
serta Eichmann untuk mempermudah usahamenghilangnya dari Argentina.
orang
aggota lainnya serta Eichmann untuk mempermudah usahanya “menghilangkannya”
dari Argentina.
Seorang
anggota lain yang dipilih Isser telah kehilangan saudari dan tiga anaknya di
tangan Nazi. Ketika mendengar kematian mereka, ia bersumpah suatu saat kelak ia
akan membalas dendam.
Isser
memilihnya untuk menjadi orang harus menyergap Eichmann dan mendekapnya.
Air
matanya bercucuran ketika ia ditanyai kesediaannya menjadi sukarelawan.
“Jangan
coba-coba tak mengajak saya,” itulah satu-satunya kalimat yang diucapkannya
waktu itu.
Seoorang
lainnya adalah bekas anggota Hanokmin : Ia penah ikut dalam aksi pembunuhan
bekas-bekas anggota Nazi sesudah berperang dengan tentara Inggris di Italia.
Satu-satunya hal yang disesalkannya adalah bahwa ia hanya berperan sebagai
pembantu bukan orang pertama yang menjatuhkan tangan pada diri Eichmann.
Seluruh
anggota kelompok ini berjumlah lebih dari tiga puluh orang. Lebih kurang dua
belas termasuk dalam kelompok “Aktif” dan sekitar dua puluh orang lainnya
bertugas sebagai pembantu-pembantu di Argentina..
Buenos Aires |
Kewaspadaan
juga harus diperhatikan agar tidak timbul kesan bahwa kelompo ini
terorganisasii dan dikirim dari Israel karna pasti aka nada dampak-dampak
politis serius jika operasi ini gagal. Rakyat Argentina pasti akan sangat marah
jika mereka tahu bahwa orang Israel melanggar kedaulatan mereka dengan
menangkap seseorang di ibukota Negara mereka.
Tetapi
Isser tidak punya pilihan lain. Ia tahu dengan sangat baik bahwa jika ia
memberitahukan hal ini kepada polisi Argentina, tak ada jaminan bahwa Eichmann
akan ditahan, apalagi diibawa ke pengadilan. Sangat banyak
simpatisan-simpatisan Nazi yang sangat berpengaruh di amerika latin.
Bagaimanapun benua amerika sejak dulu telah menjadi tempat suaka bagi
orang-orang yang melarikan diri dari eropa, baik para perampok bank biasa,
emigran-emigran politik yang idealis, maupun penjahat-penjahat Nazi yang paling
kejam.
Operasi
ini dimulai pada akhir april. Para agen terbang ke Buenos Aires pada
tanggal-tanggal yang berlainan dari berbagai penjuru dunia, tak ada yang
berangkat berdua dari negara yang sama dan hanya beberapa orang yang berngkat
dari Negara yang sama. Mereka segera menyewa “Aman” untuk dijadikan pangkalan
operasi mereka dan beberapa mobil yang setiap hari mereka ganti-ganti agar
tidak menarik perhatian.
Sudah
diatur sebelumnya bahwa si tahanan aka dibawa dari Argentina dengan pesawat El
Al yang akan terbang ke Buenos Aires untuk mengangkut delegasi Israel yang
hendak menghadiri perayaan peringatann 150 tahun kemerdekaan Argentina.
Pada
11 mei, semua sudah siap. Sudah diputuskan bahwa pada hari itu, Eichmann akan disergap ketika kembali ke rumah pada
senja hari akan langsung dibawah ke salah satu rumah “aman” yang di sewa orang-orang
Israel.
Operasi
ini adalah operasi klasik.
Pada
pukul 7:34, dua mobil diparkir di jalan Garibaldi, mobil yang satu kapnya dibuka
dan dua orang mata-mata sedang sibuk mempelajari apa yang menyebabkan mobil
mereka mogok di belakang tempat duduk terdapat seorang lagi yang siap melompa
keluar.
Di
dekat mobil lainya, lebih kurang duapuluh tujuh meter jauhnya dari mobil
pertama, seseorang sedang memeriksa mengapa motornya tidak bisa jalan.
Eichmann
biasanya pulang dengan menumpang bus yang menurunkannya pada pukul 7:40. Mereka
hendak menyergapnya ketika ia sedang berjalan menuju rumah.
Pada
pukul 7:40 ada bus berhenti.
Eichmann
tak menumpang bus itu.
Keadaan
semakin tegang. Para agen memutuskan untuk menunggu bus berikutnya dengan
perkiraan bahwa Eichmann mungkin terlambat untuk menumpang bus yang biasa ia
naiki. Tetapi ia juga tidak ada pada bus kedua.
Ia
pun tak ada pada bus ketiga, apa ia sudah mencium rencana penangkapannya??
Para
agen terpaksa mengadakan rapat kilat. Jika mobil mereka masih di tempat itu
lebih lama lagi, pasti akan menimbulkan kecurigaan. Hal ini akan menghancurkan
seluruh misi mereka. Tetapi mereka sudah terlalu jauh bertindak untuk mundur
begitu saja. Merepun menunggu sebentar lagi….
Tepat
pukul 8.00, ada lagi bus yang muncul. Ketika bus itu berhenti, seorang priia
turun. Ketika ia berjalan perlahan-lahan menuju tempat para agen, mereka pun
mengenali bahwa inilah orang yang mereka cari.
Dalam
diam mereka menantikan Eichmann berjalan terus hingga tiba di tempat yang sudah
di tentukan.
Tiba-tiba,
Eichmann disilaukan oleh cahaya lampu yang sangat terang. Dua orang datang
menyergapnya dan ia sempat berteriak panik satu kali. Sebeum ia berteriak
lagii, ia sudah dilemparkan ke tempat duduk belakang salah satu mobil dan
kepalanya di jepit di antara kedua lutut seorang anggota Mossad.
Ia
diikat dan mulutnya disumbat. Pelindung mata berkaca gelap dikenakan pada
matanya agar ia tidak bisa mengenali para penculiknya serta tak mengetahui ke
mana ia di bawah. Ia ditutupi selimut dan dibaringkan di lantai mobill.
Salah
seorang anggta Mossad membungkuk dan berkata kepadanya dalam bahasa jerman :
Jika bergerak sedikit saja, kamu akan di tembak”
Di
kemudian hari, Eichmann mengatakan bahwa ia sama sekal tak meragukan keseriusan
ancaman itu.
Satu
jam setelah penangkapannya, Eichmann sudah terbaring dengan mata tertutup di
atas tempat tidur pada suatu rumah di sisi lain kota Buenos Aires. Salah satu
kakinya diikatkan pada ranjang. Pakaiannya ditanggalkan dan ia dipakaikan piama
yang baru dibeli.
Berdasarkan
laporan-paoran dimasa perang, para penculik ini berharap bisa menemukan nomor
SS yang dirajah pada tempat yang biasanya, yaitudibawah ketiak. Namun yang ada
di sana hanya parut bekas luka. Eichmann menjelaskan bahwa ketika tertangkap
orang amerika selama beberapa hari sesudah perang, ia berusaha menghilangkan
nomor itu dengan silet.
Orang-orang
Mossad memeriksa tanda-tanda diri yang Eichmann
yang lainnya satu demi satu dan mendapati bahwa tanda-tanda itu cocok
dengan data-data yang mereka miliki.
Diluar
dugaan, Eichmann membantu mereka dengan sukarela, lenyap sudah kesombongan
seorang perwira SS yang pernah mengepalai ratusan bawahan yang siap
melaksanakan perintahnya. Kini, ia merasa takut dan gugup hingga kadangkala,
sangat bersemangat untuk membantu. ia menceritakan apa pun yang perlu diketahui
para penculiknya.
“Nomor
Anggota Partai Sosialis (Nazi) saya adalah 889895”.
“Nomor
SS saya 45326 dan 63752”
“Nama
saya Adolf Eichmann”
Para
agen Mossad tidak bisa mempercayai bahwa orang yang penampilan biasa-biasa saja
ini yang bertangungjawab akan ratusan ribu nyawa orang yahudi. Di kemudian
hari, beberapa agen menggambarkannperasaan yang nyaris menyerupai penyakit
fisik. Salah satu dari saat-saat paling buruk adalah ketka tahanan mereka mulai
mengucapkan Sh’ma Israel dalam bahasa
ibrani yang fasih, yang merupakan salah satu doa paling kudus dari seluruh doa
orang-orang Israel. “Dengarlah hai orang Israel : Tuhan itu alah kita, Tuhan
itu esa ….”
Eichmann
menjelaskan bahwa ia mempelajari bahasa ibrani dari seorang Rabi (alim ulama agama yahudi).
Seminggu
lamanya Eichmann disekap di kamar itu dan dijaga selama dua puluh empat jam
sehari.
Orang-orang
Israel tidak pernah membiarkannya luput dari pandangan mata. Mereka
menyertainya walaupun hanya pergi ke WC yang terletak di ruang sebelah. Lampu
kamarnya dihidupkan sepanjang hari, satu-satunya jendela yang ada di sana sudah di tutupi tirai tak tembus caaya yang
di pakukan ke dinding. Di garasi, terdapa satu mobil yang siap berangkat jika
tempat ini di ketahui orang.
Selama
seminggu, agen-agen Mossad mengiterogasi buronan mereka atas perintah Isser
untuk mengetahui dengan sepasti-pastinya bahwa ia memang Eichmann.
Sesekali,
si bekas Nazi ini nyaris merasa panik membunuhnya. Untuk yakin bahwa para
penculiknya berniat membunuhnya. Untuk beberapa lama, ia menolak makan karena
takut makanan itu sudah di bubuhi racun. Ia bersikeras agar makanan itu
dicicipi dulu olehh seseorang.
Mana
penahanan selama seminggu yang merasa lama itu juga merupakan cobaan berat bagi
setiap agen Israel. Kehadiran Eichmann membuat mimpi buruk pebunuhan keluarga
mereka atas perintah Nazi muncul kembali dalam benak mereka. Bahkan yang
paling tahan diantara mereka pun terpaksa meninggalkan rumah sesekali untuk
berjalan-jalan. Ketika Isser melihat ketegangan macam apa yang mereka alami, ia
menyuruh mereka untuk pergi bergantian “Melihat-lihat” suasana kota Buenos
Aires.
Meskipun
demikian, agen-agen tangguh yang telah membunuh orang dalam tugas pun terpaksa
menutupp wajah dengan tangan ketika air mata tiba-tiba mengalir pada waktu-waktu yang tak terduga.
Agen
yang bertugas memasak makanan Eichmann, yang terdiri atas sup, telur, daging
ayam rebus dan kentang giling, mengaku bahwa ia pernah tergoda untuk meracuni
makanan orang yang sudah bertindak laksana malaikat maut terhadap sekian banyak
orang Yahudi.
Tetapi
sebagaimana yang telah diperkirakan Isser, mereka tetap menjaga disiplin. Tak
sia-sia ia telah memilih mereka dengan sangat hati-hati setelah mempelajari
seluruh catatan tindakan mereka ketika berada dalam tekanan waktu melaksanakan
operasi.
Ketika
Isser sendiri melihat Eichmann untuk pertama kalinya (empat hari sesudah
penangkapannya), si tawanan sama sekali tak membuat Isser tampak marah atau
muak. “Yang dapat saya ingat waktu itu adalah bahwa ia tampak biasa-biasa
saja.” Tak sedetikpun ia membiarkan emosi mengacaukan otaknya yang sedang
memikirkan cara melaksanakan babak berikutnya “keluar” dari Argentina.
Isser
Harel telah menduga bahwa keluarga Eichmann takkan langsung pergi ke polisi
setelah mereka mengetahui bahwa ia hilang. Jika mereka mengatakan bahawa
Eichmann mungkin diculik, keluarga itu harus menerangkan bahwa Ricardo Klement
sebenarnya adalah orang yang berbeda sama sekali. Seluruh dunia pasti akan
gempar jika Eichmann terpampang pada tajuk utama surat—surat kabar. Mungkin hal
ini akan membuat hukuman mati di percepat.
Kepala
Mossad ini sudah menduga bahwa begitulah tanggapan keluarga bekas Nazi ini.
Mereka menelon rumah—rumah sakit dan klinik-klinik untuk menanyakan apa ia
mengalami kecelakaan, namun mereka tak melaporkannya ke polisi. Sebaliknya
mereka hanya meminta bantuan teman-teman dan simpatisan.
Dalam
hal ini pun dugaan Isser teryata terbukti. Ia memperkirakan bahwa orang-orang
bekas Nazi lainnya, yang juga sedang besembunyi, takkan membantu Eichmann. Dan
ia memang benar. Hamppi seluruhnya melarikan diri ke berbagai penjuru benua
Amerika. Beberapa orang malah pergi ke Eropa, merasa takut kalau-kalau kelompok
yang telah menangkapp antek Hitler ini sedang melacak jejak mereka. Mereka tahu
benar siapa yang sedang memburu mereka. Hanya orang-orang Israel saja yang mau
repot-repot mencari mereka ke Amerika Latin.
Di
kemudian hari, putera Eichmann, Nicholas mengakui : “Para sahabat ayah saya
yang bekas annggota Nazi segera melarikan diri, hamper seluruhnya pergi ke
Uruguay untuk bersembunyi. Kami tak pernah mendengar tentang mereka lagi.”
Joseph Mengele (seorang
perrwira SS dan dokterr Nazi di kamp konsentrasi Auschwitz-Birkenau,
percobaan-percobaannya terhadap manusia membuatnya dikenal sebagai si Malaikat
Maut.). seorang
pejabat tinggi Nazi yang namanya juga tercantum dalam daftar hitam Mossad, pun
diketahu berada di Buenos Aires waktu itu. Namun, penangkapan Eichmann
memberikan peringatann kepadanya untuk melarikan diri sehingga harapan Mossad
untuk menangkapnya, walapun sedikit, juga tak terpenuhi.
Mengele
memiliki alasan kuat untuk melarikan diri. Eksperimen-eksperimen medisnya yang
tersohor keji terhadap wanita dan anak-anakk di kamp Auschwitz, dilaksanakan
tanpa menggunakan pembiusan. Mengele-lah yang memerintahkan seluruh tawanan
yang baru tiba di kamp konsentrasi ini untuk berbaris, kemudian memilih siapa
saja diantara mereka yang harus dijadikan bahan mentah percobaan di kamar
operasi.
Penyelundupan
Eichmann keluar Argentina
sudah di rencanakan dengan matang jauh hari sebelumnya. Seorang agen
mengunjungi suatu rumah sakit di Buenos Aires dan berpura-pura menderita geger
otak karena suatuu kecelakaan. Setiap hari ia dikunjungi oleh seorag
“Kerabatnya” (Seorang Dokter Mossad) yang memberitahukan cara menggambarkan
gejalah-gejalah penyakit ini kepadanya. Menurut rencana, kesehatan pasien ini
mulai pulih perlahan-lahan namun pasti.
Pada
pagi hari tangggal 20 mei, si pasien sudah cukup sehat hingga para dokter
mengizinkannya meninggalkan rumah sakit. Mereka membekalinya dengan surat
keterangan medis dan menurutii permintaan si pasien, mereka juga memberikan
izin tertulis untuk terbang kembali ke negeri asalnya Israel.
Segera
setelah si pasien keluar dari rumah sakit, surat-suratnya diambil dan foto
serta rincian pribadinya diganti dengan milik Eichmann. Ketika itu, si bekas
Nazi menjadi sangat patuh, bahkan sampai menandatangani suatu dokumen tentang
identitasnya yang sebenarya dan menyatakan bahwa ia siap berangkat ke Israel
diadili disana : “Saya membuat pernyataan ini ats kehendak bebas saya sendiri,
saya tidak dijanjikan apa pun seta tak diancam sedikitpun. Saya ingin agar pada
akhirnya saya mencapai ketenangan batin. Saya yakin bahwa saya akan menerima
bantuan hukum”.
“Penangkapan
saya berlangsung dengan baik dan sedemikian rapi serta terencana. Orang-orang
yang menangkap saya begitu mengekang diri dan tidak menyakiti tubuh saya. Saya
bisa berkata seperti ini karena saya sendiri berpengalaman dalam
masalah-masalah kepolisian dan intelejen”
Saat-saat
kritis ketika menyelundupkan Eichmann melewati petugas ppabean, pemeriksa passport,
dan jaringan keamanan bandaradan duduk di sana sepanjang hari. Ratusan polisi,
tentara dan staf bandara yang menggunakan kantin itu pasti akan terheran-heran
jika mereka sampai mengetahui bahwa orang pendek yang wajahnya tidak menarik
perhatian itu sedang memberi perintah dan mempertimbangkan laporan-laporan
kemajuan pekerjaan para mata-mata yang datang dan pergi silih berganti sejak
dini hari sampai larut malam.
Di samping Isser, tepa di depan hidung para
pejabat Buenos Aires, Shalom Dani duduk membuat penyeelesaian akhir
paspor-paspor palsu dan memeriksa seteliti mungkin apakah dokumen-dokumen yang
diserahkan kepadanya benar-benar sudah dibubuhi cap “Resmi” pemerintah
Argentina.
Sementara
itu, Eichmann dimandikan sebersih—bersihnya, dan jenggot serat kumisnya
dicukur, lalu dikenakan pakaian seragam
awak pesawat El Al. menggunakan jarum khusus, seorang dokter Mossad menyuntik
semacam obat bius ke tubuh Eichmann untuk melemahkan daya kerja panca indranya
sehingga ia sama sekali tak sadar akan apa yang berlangsung di sekitarnya,
namun cukupp sadar untuk berjalan jika dibantu oleh dua orang di sisi kanan dan
sisi kirinya.
Pengadilan Eichmann |
Sambil
duduk di mobil kedua dari tiga mobil yang semuanya mengangkut “Awak Pesawat”,
Eichmann diantar ke jalan masuk khusus bagi para staf lapangan terbang. Ketika
ketiga mobil itu mendekati gardu jaga, semua penumpang di mobil pertama
menyanyi dan tertawa keras. Pengemudi mobil itu, yang tamppaknya agak malu,
menjelaskan kepada para penjaga keamanan bahwa mereka sangat menikmati hiburan
malam di Buenos Aires hingga hampir lupa bahwa mereka harus terbang kembali ke
Israel malam ini. Melihat orag-orang yang masih tertidur, para penjaga kemanan
bergurau dengaan mengatakan bahwa dalam kondisi seperti ini mereka takakan bisa
menerbangkan pesawat.
“Mereka
tak jadi masalah,” kata si pengemudi mobil. Mereka hanya awak pembantu dan
boleh tidur di pesawat.” Mereka berdua saling mengedipkan mata sebagai tanda
perpisahan. Sambil tersenyum, penjaga keamanan itu member isyarat kepada ketiga
mobil itu untuk lewat. Ia juga menunjukan kepada salah seorang kawannya ketiga
orang yang duduk berrhimpit-himpitan di kursi belakang mobil dengan mata
tertutup. Buenos Aires rupanya sangat mengesankan bagi mereka!
Dua
awak pesawat bertubuh tegap “Membantu” Eichmann meniti tangga pesawat dengan
memegang lengan kiri dn kanannya. Terjadi sesuatu yang menakutkan ketika
seorang petugas bandara berniat membantu mereka dengan mengarahkan lampu sorot
ke The Britannia untuk menerangi tangga.
Eichmann
di seret masuk ke pesawat dan ditempatkan di kursi dekat jendela kelas satu
pesawat. Di sekelilingnya, duduk para “awak” yang semuaanya berpura-pura
tertidur lelap. Kemudian kapten pilot mematikan lampu kabin kelas satu. Satu
demi satu, para awak melewati pabean dan pemeriksaan paspor. Segaalanya
berjalan lancer.
Akhirnya
Isser pun menunjukan surat-suratnya lalu naik pesawat.
Mereka
telah siap untuk lepas landas.
Tiba-tiba,
sejumlah orang yang tampaknya ppetugas penting berlari-lari dari salah satu
terminal kearah pesawat. Isser dan orang-orang tertegun.
Apa
pun yang dikehendaki para petugas itu, mereka sudah terlambat. Dengan bunyi
mesin yang menderum, pesawat pun meluncur dengan cepat. Mereka pun lepas
landas.
Jarum
sudah menunjukan pukul 24 lewat lima menit.
Suasana
agak tenang. Para awak peswat diberitahu siapa sebenarnya “Penumpang” peswat
itu dan dokter memeriksa Eichmann untuk mengetahui apakah suntikan obat bius
dengan dosis yang tak begitu tinggi itu tidak benar-benar tak membahayakan
dirinya. Semuanya beres. Semua orang duduk dengan tenang selama 22 jam
penerbangan ke Israel.
Tetapi,
drama masih belum berakhir.
Mekanik
pesawat itu dilahirkan di polandia. Ketika ia berusia sebelas tahun, salah
seorang serdadu Jerman menekankan sebilah belati kelehernya, lalu
melemparkannya ke bawah tangga. Setelah itu, ia bersembunyi di rumahnya ketika
orang-orang Jerman mengumpulkan seluruh orang yahudi di kotanya dan membunuh
mereka. Ia menggunakan cara yang sama ketika meloloskan diri agar tak diseret
ke Treblinka (Treblinka merujuk kepada dua tempat di Polandia yang letaknya
berdekatan. Treblinka I adalah kamp kerja paksa dan Treblinka II adalah kamp
pembantaian. Keduanya milik Nazi). Akhirnya ia dan keluarganya ditangkap
dan di bawa ke kamp kerja paksa. Ketika mereka tiba disana, orang-orang tua dan
anak-anak di bunuh. Salah seorang dari anak-anak itu adalah adiknya sendiri
yang berusia enam tahun. Ia melihat adiknya diseret pergi.
Mekanik
ini sudah beberapa kali akan dibunuh namun selalu berhasil meloloskan diri.
Pada suatu hari, ia dipaksa untuk melihat komandan kamp mencungkil mata
orang-orang yang kedapatan mencuri makanan.
Benar-benar
suatu mujizat bahwa ia bisa melewati masa perang dengan selamat.
Ketika
si mekanik mengetahui bahwa penumpang itu adalah Eichmann, ia tidak dapat
menguasai diri. Setelah ia tenang kembali, barulah para agen Mossad
mengizinkannya duduk berhadap-hadapan dengan Eichmann. Ia duduk di sana
memandangi Eichmann sambil menangis dalam hati. Tak lama kemudian, ia pun
berdiri dan berjalan menjauh.
Dua
puluh empat jam setelah meninggalkan Buenos Aires, pesawat El Al mendarat di
bandara Lydda, Israel.
Isser
segera pergi ke kantor Ben-Gurion. Untuk pertama kalinya dalam hidup, ia
mengucapkan lelucon yang bersifat ironis : “Saya membawa oleh-oleh kecil untuk
anda.”
Selama
beberapa detik, Ben-Gurion terperangah. Ia tahu bahwa Isser sedang melacak
jejak Eichmann, namun ia sama sekali tak menyangka bahwa Isser sudah sedemikian
dekat dengan buruannya.
Isser
telah pergi selama dua puluh tiga hari. Ketika ia kembali ke rumah malam
harinya. Rivkah isterinya, bertanya kepadanya kemana saja ia pergi.
”Ke
suatu tempat”, hanya itu jawaban Isser.
Tetapi
Rivkah mengetahui lebih banyak pada keeseokan harinya, ketika Ben-Gurion
mengucapkan pidato singkat namun penting di hadapan Knesset (badan legislative Israel).
David Ben-Gurion |
Kini, Adolf Eichmann sudah
berada di salah satu penjara Israel, dan tak lama lagi akan dibawa ke hadapan
pengadilan Israel …..
Suara
Ben-Gurion bergetar penuh emosi.
Ketika
Ben-Gurion berbicara, seluruh anggota Knesset, baik pria maupun wanita, menoleh
ke tempat duduk orang-orang yang bukan anggota. Isser duduk disana, menampilkan
dirinya di hadapan orang banyak, sesuatu hal yang jarang dilakukannya.
Tak
seorangpun perlu diberitahu lagi siapa yang berada di balik drama penangkapan
Eichmann.
Di
saat-saat kemenangan dan kegembiraan terbesarnya, Isser duduk tenang bagai
patung. Matanya yang biru memandang lurus ke depan. Tak sepatah kata pun keluar
dari mulutnya.
Sejak
itu, bahkan dalam percakapan pribadi, tak seorang pun menyebutnya sebagai Isser
“Si Kecil” lagi.
manusia takkan dapat lari dari kesalahan yang perna dibuatnya.... menabur angin menuai badai......
ReplyDelete